serigalatimur.my.id.–Senin (5/5/2025) ribuan petani singkong dari berbagai daerah di Lampung bersama elemen mahasiswa kembali memadati Kantor Gubernur Lampung. Aksi besar-besaran ini digelar untuk mendesak Gubernur Mirza mengambil langkah tegas atas anjloknya harga singkong yang kian menyengsarakan petani.
Dipimpin Ketua Umum Aliansi Masyarakat Peduli Petani Singkong Indonesia (AMPPSI) Lampung Timur, Maradoni, massa mendesak penutupan seluruh pabrik tapioka di wilayah Lampung. Mereka menilai pihak pabrik mengabaikan ketetapan harga singkong yang telah disahkan Kementerian Pertanian.
“Kami datang bukan untuk main-main. Harga singkong Rp1.350 per kilogram dengan refaksi 15 persen sudah ditetapkan Mentan, tapi pabrik tetap membeli seenaknya. Petani terus merugi,” tegas Maradoni saat ditemui di sela aksi.
Dalam aksinya, massa juga mengundang sejumlah menteri, antara lain Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Agus Gumiwang Kartasasmita, untuk turun langsung melihat kondisi di lapangan.
“Kami ingin para menteri menyaksikan sendiri penderitaan kami. Jangan biarkan kartel impor tapioka terus bermain dan mematikan kami,” lanjutnya.
Tak hanya menuntut penutupan pabrik yang tidak mematuhi ketetapan harga, petani juga mengancam akan beralih menanam komoditas lain yang dinilai lebih menguntungkan jika pemerintah tak kunjung berpihak.
Situasi di depan kantor gubernur sempat memanas dan nyaris ricuh ketika massa memaksa masuk ke halaman kantor. Namun ketegangan mereda setelah Gubernur Lampung, Mirza, akhirnya menemui perwakilan massa dan mempersilakan dialog di Aula Kantor Gubernur.
“Kami siap bermusyawarah dan mencari jalan tengah demi kepentingan bersama,” kataGubernur Mirza di hadapan perwakilan aksi.
Hingga berita ini diturunkan, dialog antara perwakilan petani, mahasiswa, dan pemerintah masih berlangsung. Ribuan massa memilih bertahan dan menyatakan tidak akan pulang sebelum tercapai kesepakatan yang berpihak pada petani singkong.( Red )